~Air Jernih gugur lagi di pipiku~

"Mampukah kau menyapu andai ada titik jernih di pipiku?
Aku jua insan biasa yang punya hati dan perasaan.
Yang ingin tersenyum dan tertawa.
Apalah ertinya andai bibir terukir senyuman namun hatiku berdarah...Er,,"

bagaimana dan pada siapa hendak aku luahkan perasaan ini
harap-harap dengan meluahkan disini bisa meringankan bebanku
tangisku bukan kerna sakit dan dianiaya...
aku yakin semua insan akan melalui saat2 sepertiku..
saat ini aku pasti ibu di kampung masih lagi bertarung dengan kesakitan..
Erm....penyakit darah tinggi menyerangnya lagi...
Ya Allah...ringankanlah beban yang ditanggung oleh ibuku..

Ibu...(Siti Asa Mohd Amin)
aku mengerti kini...
setelah aku bergelar ibu untuk cucu-cucumu..
betapa susahnya kau mengusungku dalam rahimmu selama 9bulan 3hari
aku juga merasai bagaimana sakit semasa kau melahirkan aku dulu

Ibu...
jasamu pada aruah ayah dulu
aku melihat sendiri ..
kelembutanmu dalam melayani kerenah aruah bapa masa sakitnya
sanggup mencuci luka dikakinya..
bersengkang mata menemani ayah bercerita
tentang suka duka hidup bersama..

sedangkan kami anak-anak dari dagingnya sendiri
berdolak dalik untuk melakukannya..
bukan kerna kami derhaka..
tapi jarak antara kita yang berjauhan buat kami leka..dan alpa...
tentang jasamu berdua..

Maafkan aku ibu...
bukan niatku...untuk tidak setia..
dari ajaran dan nasihatmu juga...
aku patuh untuk terus berbakti pada suami tercinta..
walaupun setiap hujung minggu kita berjumpa
masih lagi terselit rasa bersalah dihatiku

bersambung...